Senin 23 May 2016 13:00 WIB

Polisi Tidur Bisa Hasilkan Listrik

Red:

JAKARTA — Empat mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya mengembangkan konsep polisi tidur menghasilkan listrik. Konsep ini mereka namakan polisi tidur penghasil energi terbarukan (Potret). Tim Potret ini terdiri dari Doni Darmawan Putra, Hasan, Anthony Wijoyo, dan Ridho Darmawan.

Alat ini masuk nominasi lima besar penghargaan inovasi teknologi kota malang (Inotek) 2016 bidang energy. Teknologi ini menerapkan hukum kekekalan energi untuk menghasilkan listrik. "Kami memanfaatkan perubahan energi potensial pegas yang kami tempatkan di bawah polisi tidur," kata Ketua Tim Potret, Doni Darmawan Putra, dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (22/5).

Perubahan energi ini, jelas Doni, disebabkan tekanan kendaraan yang melintas. Kemudian energi tersebut berubah menjadi energi kinetik. Dalam prinsip mesin listrik, perubahan kecepatan dalam suatu medan magnet akan menghasilkan tegangan terinduksi pada sisi stator generator DC.

Saat rangkaian digabungkan dengan aki, maka akan terjadi aliran arus listrik yang akan perlahan mengisi tegangan pada aki. Energi yang disimpan pada aki dapat digunakan untuk penerangan jalan saat malam hari atau keperluan lainnya.

"Apabila dalam sehari terdapat seribu kendaraan dengan berat rata-rata 1.000-2.000 kg, maka gir akan memutar generator dengan kecepatan putar 1.000-1.250 rpm. Maka, output dari sistem ini dapat digunakan untuk menyalakan 4 lampu 40 watt selama 10 jam setiap harinya," kata mahasiswa angkatan 2014 itu.

Karya riset unggulan program kreativitas mahasiswa yang didanai Kemenristekdikti ini merupakan alat generasi ketiga. Sebelumnya, tim telah mengembangkan konsep serupa dengan sumber energi gerakan air. Namun, menerapkan Potret dengan memanfaatkan air dikhawatirkan dapat memicu arus pendek. Hingga akhirnya tim mewujudkan karya yang seperti saat ini. Alat yang saat ini sedang dalam proses paten tersebut memiliki keunggulan safety, portable, dan tidak terpengaruh cuaca.

Potret dapat diterapkan pada pintu gerbang kampus, pusat perbelanjaan, dan jalan tol yang terdapat portal. Pada jalan yang terdapat portal tersebut telebih dahulu dilubangi untuk diisi dengan pegas.

Kemudian di atas pegas dapat ditempatkan polisi tidur yang terbuat dari besi atau seng tebal. Alat Potret ditempatkan di samping polisi tidur tersebut. Biaya untuk memproduksi sebuah alat menghabiskan dana Rp 4 juta.

"Kami terus berinovasi dengan alat ini. Pandangan ke depan dengan prinsip dasar alat ini dapat digunakan pula di alat fitness untuk menghasilkan energi listrik terbarukan," jelasnya.   rep: Lintar Satria, ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement