Jumat 15 Aug 2014 20:34 WIB

Era Teknologi Terhubung Via IoT

Red: operator

Pengembangan IoT guna mengikuti gaya hidup konsumen modern.

Era Internet of Things (IoT) diperkirakan akan mengambil alih peran PC (personal computer) dan smartphone untuk menjadi platform internet terbesar tahun depan. Untuk itu, sejumlah perusahaan besar mulai mempercepat pengembangan bisnis yang terkait dengan IoT.

"Pada 2020, dunia akan disesaki oleh sekitar 30 miliar perangkat digital yang saling terhubung lewat IoT. Smarthome akan menjadi gaya hidup masa depan,"ujar analis digital asal Amerika Serikat Vernon Turner kepada Reuters.

Apa yang dikatakan Turner sudah terlihat di industri digital dan elektronik. Salah satunya diterapkan oleh produsen asal Korea Selatan Samsung yang menghadirkan mesin cuci, kulkas, dan televisi dengan kontrol ponsel pintar ataupun merilis jam tangan pintar.

 

 

 

 

 

 

 

Foto:antara

 

Tak mau kalah, Google, LG, bahkan Changhong sudah bersiap menyambut era IoT. Direktur Multimedia Industry Changhong, Xu Min, mengatakan, sebagai merek lokal yang ikut bersaing di pasar global, pihaknya menjadi produsen pertama yang memasarkan televisi 4K di Tanah Air.

"Produk smart appliances menjadikan manusia sebagai pusatnya dan menciptakan rumah tangga serta masyarakat yang lebih pintar dan lebih baik," kata Min. Walhasil, Changhong juga meluncurkan kulkas pintar dan AC pintar.

LG Electronics pun telah memperkenalkan fitur Home Chat untuk peralatan rumah tangga seri premium pada awal Mei lalu. Produknya berupa mesin cuci, kulkas, dan microwave oven. Home Chat memungkinkan konsumen mengontrol dan memonitor perangkat elektroniknya lewat ponsel pintar dari jarak jauh.

Untuk mewujudkannya, LG menggandeng penyedia aplikasi layanan pesan instan LINE, yang memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan peralatan rumah tangganya. "Kami ingin memberi pengalaman yang unik dan menambah nilai dalam kehidupan konsumen," kata Presiden dan Direktur Utama LG Electronics, Seong-jin Jo.

Mengikuti gaya hidup

Head of Product Marketing Refrigerator LG Electronics Indonesia Andrian Hartanto mengamini obsesi perusahaannya. Yakni, mengembangkan inovasi sesuai gaya hidup modern konsumen yang banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Caranya, dengan menciptakan mesin yang mampu berkomunikasi dengan manusia.

Melihat maraknya inovasi dalam produk peralatan rumah tangga, Apple pun tertarik menawarkan konsep rumah pintar dalam acara Worldwide Developers Conference di San Francisco, Amerika Serikat, Juni lalu.

Bahkan, perusahaan riset pasar BI Intelligence medio Februari memproyeksikan IoT bakal mengalahkan PC dan smartphone tahun depan. Kemudian, tumbuh sebagai sektor terbesar di antara perangkat yang tersambung ke internet setelah tahun 2015.

Perusahaan riset pasar Gartner juga memprediksi bahwa jumlah perangkat IoT akan mencapai 26 miliar unit pada tahun 2020, dengan peningkatan hampir 30 kali lipat dari perkiraan pada 2009 sebesar 900 juta unit.

"Pertumbuhan IoT semakin banyak menarik perhatian dalam industri, karena dapat berfungsi sebagai kesempatan untuk menciptakan model keuntungan baru berdasarkan produk dan jasa yang ada, atau secara mendasar meningkatkan efisiensi kerja,"ujar Channel Business Director Intel Indonesia Harry K. Nugraha belum lama ini.

Dalam satu dekade ini, Intel pun menciptakan serta mengembangkan teknologi komputasi agar dapat membuat kehidupan menjadi lebih mudah dan pada akhirnya saling terhubung. Salah satu produk yang menjadi langkah awal Intel dan akan terus berkembang adalah teknologi Intel RealSense 3D Camera.

Dengan perangkat tersebut, konsumen dapat dengan mudah mengoperasikan komputer tanpa harus menyentuhnya.

Harry yakin, IoT menjadi evolusi dari berbagai perangkat dan aplikasi yang saling terhubung ke internet, menyatukan kemampuan komputasi agar lebih canggih, dan menggunakan analisis data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Intel optimistis untuk menjadi motor penggerak atas implementasi IoT, mengingat perusahaan ini memiliki sejarah panjang dan ahlinya pengembangan silikon, peranti lunak, dan layanan teknologi lainnya. "Implementasi IoT ini nantinya akan berdampak positif pada pengembangan berbagai aspek, seperti tata kota, manufaktur, retail, dan masih banyak lagi," papar Harry.

Pesatnya pertumbuhan IoT baru-baru ini disebabkan penurunan tajam dalam biaya yang dibutuhkan untuk infrastruktur dan perangkat terkait, seperti misalnya biaya tag RFID yang digunakan untuk verifikasi aset dan manajemen persediaan turun sekitar 40 persen untuk hitungan per tahun.

Biaya sensor untuk percepatan dan pengenalan situasi juga menurun sekitar 80 persen selama lima tahun terakhir.

Secara khusus, para ahli IT mengatakan bahwa sejak komponen yang terkait telah diproduksi secara massal melalui kepopuleran smartphone. rep:indah wulandari ed:khoirul azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement